Rabu, 22 Oktober 2014

Bayangan Semuku

Papih begitu sapa nyataku pada ayahku yang kemudian ku sebut ayah dalam ceritaku ini...

Ayah,, tahukah kini rasanya aku begitu rapuh tanpamu,,,
Ingin memelukmu,,, namun aku tak bisa,, bagai bayangan semu yang aku sendiri tak mampu melihatnya,,
namun begitu nyata ketika aku benar-benar merasa kehilangan mu,,,
Begitu nyata ketika aku harus benar-benar berdiri..
dan ketika q berpaling melakukan hal-hal kecil lainya,,, yang q ingat selalu bersamanya.,.,
dan kemudian q pun hanya termenung dan seraya meneteskan air mata kecil dipelipis mata
apa yang mampu kuperbuat?? aku tak bisa menolak takdirnya,,
Dia penguasa jagat raya,,
namun begitu sakit teriris sembilu,,,
Ayahhhh kau ajarkan aku begitu banyak hal... sedang aku masih butuh kau disampingku,,
disaat sakitmu ku berusaha selalu ada untukmu,,,
terkadang ini rasanya tak adil , ketika kau meninggalkanku untuk selamanya,, padahal aku hanya meninggalkanmu disaat fajar untuk sholat subuh. tapi kau meninggalkanku ayah? meninggalkan aku anak mbontot mu yang masih haus akan perhatianmu.

Bayang yang begitu semu...........................
Ketika aku terkadang merasakan kau hadir di antara kami, namun aku tak mampu melihatmu.
jangankan melihatmu tersenyum, melihat sekejap saja aku tak bisa.
terkadang aku meminta pada Nya,agar karuniakan aku mimpi untuk melihatmu barang sekejap.
Aku merindukanmu ayah.................

aku ingin memelukmu begitu eratttttt,,,, erattt seperti saat aku memelukmu saat di ambulance,,,
kadang aku begitu iri ayah dengan kakak-kakakku.... mereka lama mendampingimu, sedangkan aku??

aku anak terakhir yang masih butuh kasih sayangmu ayah...
rasanya baru kemarin aku masih minta gendong ketika pulang dari masjid sehabis sholat maghrib,
rasanya baru kemarin aku selalu kau antarkan ke sekolah,
rasanya baru kemarin ketika kau menjemputku pulang kerja,
rasanya baru kemarin kau terbaring sakit,
rasanya baru kemarin aku selalu menemanimu tidur hingga aku tak tidur menungguimu yang sakit,
rasanya.... rasanya..... dan rasanya aku belum bisa kau tinggalkan ayah......

tahukah ayah aku begitu iri dengan anak kecil yang selalu digendong dan diajak main ayahnya...
aku ingin sekali seperti itu ayah... mengulang semua hal-hal kecil itu bersamamu..

aku rindu kau selalu membangunkan ku di waktu fajar untuk sholat subuh.. sedang sekarang aku membiasakan diri untuk bangun sendiri..
Lihatlah ayah sekarang aku bisa bangun sendiri..
sekarang aku nda nakal.
nda suka ngambek.
bahagia disana ayah.. 

sampaikan padanya Ya Allah...
aku merindukanya....
aku sayang dia....
Love u ayah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar